Mari Merayakan Mati Rasa

Setelah lama gak ngerasain butterfly effect lagi, kok rasanya jadi aneh gini ya.

rasanya aku sangat membuat tembok,
entah karena aku takut untuk jatuh terlalu dalam lagi,
atau karena insecurity ku justru semakin hari semakin bertambah.

aku akan mulai dari mana untuk menceritakan yang kali ini?

dia yang ku temui di sekitaran hidupku,
tapi bukan asli sekitar ku.
justru dia datang dari daerah lain,
yang hanya untuk bersinggah sebentar di sekitarku,
malah bisa membuatku merasakan hal yang sudah lama sekali rasanya tidak ku dapatkan.

mungkin, karena faktor itu juga kali ya
yang menyebabkan aku ngerasa kalau sepertinya
dia hanya butuh teman yang paham dengan lokasi yang dia datangi.

ternyata aku se trust issue itu ya,
terlalu punya hal hal negatif buat di jadikan bahagia padahal untuk diri sendiri.

alasannya karena ketakutan akan jatuh cinta.
aku sudah cukup gila kemarin karena patah hati yang harus di sembuhkan begitu lama.
aku tidak ingin merasakannya untuk kedua kalinya,
jadi ku fikir wajar untuk berhati hati dalam mencari hati.

sekarang juga, untuk menjalin hubungan,
kita perlu memikirkan banyak hal, bukan hanya sekedar bahagianya, tapi plan kedepannya.

terkadang kita terlalu terbuai akan rasa butterfly itu,
sehingga kita belum paham betul rasa sakit yang akan kita tuai kedepan,
sudah cukup kemarin penasaran dengan orang baru,
sudah cukup kemarin kita terlalu ada dilingkaran aman.

aku sekarang sadar, bagaimana aku menjadi seseorang yang tidak suka balas chat,
jarang berkomunikasi, ketika ada yang datang pun, bisa jadi dia salah satu orang yang berkata
"kamu emang cuek darisananya ya?"

setelah menimbang nimbang, sepertinya ia.
sekarang aku seperti itu, untuk balas saja aku harus punya energi yang baik dulu.

dan, seketika semua itu berubah
dia datang dan aku yang aneh akan hal itu.
aku sekarang mulai percaya kalau kata kata "dia terlalu baik buatku" itu nyata.

dia terlalu sempurna, dan aku terlalu biasa saja.
syukurnya aku sekarang bisa gunakan fikiran yang logic
jadi aku masih bisa mengontrol apa yang harus ku kontrol.

entah itu bagaimana respon dia ke aku.
bagaimana dia berperilaku ke aku.
bagaimana dia ada, dan akan ku yakini akan pergi juga pada akhirnya.

sekarang, duniaku tetap duniaku,
duniaku tidak akan ku berikan ke manusia yang hanya singgah untuk mengacak isinya
dan pergi begitu saja.

duniaku ini sudah kembali tertata rapi dan siap untuk di huni orang yang benar sudah tepat.

aku yakin dan percaya, jodoh itu sudah di atur sebaik mungkin sama penulis hidup.
jadi, mau dia kemanapun, rumah yang dia tuju ada disini jika memang rumahnya disini.

perasaan ku ini cuman ku tahan sebentar saja
kalau memang dia orangnya, aku sudah siap
tapi, tetap harus berhati hati.
hati mungil yang sudah ku jaga ini, sudah tidak ingin di caci maki lagi.

aku percaya tuhan mempertemukan seseorang pasti dengan alasan yang berbeda beda,
dan aku sekarang yakin aja, kalau gak selamanya pertemuan itu harus bersama.
mungkin bisa jadi pertemuan pembelajaran aja, ya tuhan memang punya rencana sendiri buat kita.

rencana itu bisa jadi kejutan atau sebagai pembelajaran.
tergantung dari kita gimana bisa nyikapin itu semua.

yang jelas, terimakasih karena sudah datang.

ya mau lama atau tidaknya yang kali ini.
semoga rencana tuhan selalu baik ya.

aku sedang tidak merayakan mati rasa,
tapi kalau kalian anggap ini adalah bentuk denail.
ya, anggap saja itu benar.

Komentar