Persoalan Waktu

Kurasa se sibuk apapun kondisinya kalau memang kita sudah menjadi bagian hidupnya.
Gak mungkin sampai kelupaan kan?

Kadang, emang kita selalu mempermasalahkan komunikasi
Apalagi terkait waktu yang kita butuhkan untuk saling bertukar kabar.
Ada yang hanya ingin dikabari di malam hari saja
Ada juga yang ingin dikabari sepanjang waktu
Semua tergantung dengan siapa kita menjalaninya.

Tapi, bukan kah seharusnya komunikasi itu bukan bentuk keterpaksaan?
Harusnya komunikasi dijadikan wadah kewajiban.

Saling bertukar kabar, pikiran.
Yah, sesibuk sibuknya kita, kalau kita udah masukkan seseorang ke list hidup kita.
Gak akan mungkin sehari gak ada kabar sih.
Minimal, dalam standart bare mininum ada waktu berbicang di satu waktu tertentu.

Kesepakatan komunikasi juga dijadikan wadah untuk bertukar pikiran bukan?

Sekedar bertukar informasi aja sudah lebih dari cukup sih.

Menurutku, bagaimanapun pasti akan di sempatkan untuk beberapa jam saja.
Kalaupun jam juga gak mampu, ya beberapa menit juga jadi pertimbangan sih.

Pada dasarnya kalau kita suka dan bergantung, pasti hal yang kita rasa wajib
Akan terasa mudah banget untuk dijalani.
Tanpa harus memikirkan begitu keras berusaha tentang komunikasi.

Padahal, ngobrol santai juga, sudah termasuk bentuk pertahanan komunikasi bukan?

Bagusnya lagi, seharusnya bentuk saling berkabar ini bisa jadi refreshing kan?
Seperti pulang ke rumah untuk beristirahat.
Bercerita untuk melepas lega.
Meluapkan emosi untuk tetap bisa hidup.

Semuanya akan mudah, kalau kita bisa menerima mindset kalau komunikasi bukan sekedar formalitas.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemukan Jalan Menuju Manusia